Penemuan teknologi 4G berbasis OFDM diawalinya dengan “ide nyeleneh” mengurangi daya transmisi untuk meningkatkan kecepatan transmisi data.Penurunan daya dilakukan hingga 5dB saja (100.000 = 10 pangkat 5 kali lebih kecil dari teknologi sebelumnya) dan hasilnya kecepatan transmisi meningkat.
Pada paten keduanya, Khorul Anwar kembali membuat dunia kagum, kali ini adalah menghapus sama sekali guard interval/GI, tentu saja ini malah membuat frekuensi yang berbeda akan bertabrakan, alih-alih menambah kecepatan. Namun, anak Indonesia asli asal Kediri ini mengkompensasi resiko tersebut dengan mengembangkan algoritma khusus di laboratorium, hasilnya interferensi tersebut dapat diatasi dengan unjuk kerja yang sama seperti sistem biasa dengan adanya GI.
Asisten Professor di JAIST ini masih terus mengasah kemampuannya. Beliau mengajar mata kuliah dasar engineering, melakukan penelitian, dan membimbing mahasiswa. Saat ini Khoirul sedang menekuni dua topik penelitian yang dilakukan sendiri dan enam topik penelitian yang digarap bersama enam mahasiswanya. Meski berprestasi cemerlang di Jepang, Khorul Anwar menyimpan keinginan untuk kembali ke Indonesia jika telah menjadi salah satu tokoh terkemuka di bidang telekomunikasi.
Prof. Dr. Khoirul Anwar dan keluarga
No comments:
Post a Comment